SMP Negeri 6 Depok sukses menggelar acara Panen Raya, yang menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara ini diadakan di lapangan sekolah dan melibatkan seluruh warga sekolah, dengan tujuan mempererat persatuan bangsa dan melestarikan budaya daerah.
Acara dimulai dengan meriah melalui penampilan palang pintu, sebuah seno tradisional Betawi, yang dibawakan oleh siswa kelas 9. Dilanjutkan dengan tarian khas Betawi, Renggong Manis, Oleh Ekstrakurikuler tari tradisional SMPN 6 Depok
Setelah pembukaan seni budaya, hadirin bersama sama menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan dirigen Tiara dari kelas 7i. Lagu Mars Depok dan Hymne Guru turut mengiringi suasana kebangsaan, dilanjut dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Herpan, M.Pd. dilanjut dengan sambutan sambutan. Sambutan pertama diberikan oleh Ketua Panitia Panen Raya, Drs. Siswo Suparmo, yang diikuti oleh sambutan dari Komite Sekolah, Ibu Ira Kurniaty, A.md., dan Kepala Sekolah, Drs Hudaya M.Pd. Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Bapak Joko Sutrisno, S.Pd., Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Depok.
Acara inti Panen Raya menampilkan beragam karya dan amak siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Penampilan pertama dimulai dengan yel yel yang dibawakan oleh kelas 7C, sebagai pemenang lomba yel-yel antar kelas. Kemudian, dilanjutkan dengan fashion show yang melibatkan perwakilan siswa dari semua kelas 7, yang membawa poster anti rokok. Rasyiqah dari kelas 7E memberikan orasi tentang bahaya merokok, sebuah penampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam menyuarakan kepedulian terhadap isu kesehatan. Setelah itu, kelas 7C kembali tampil sebagai pemenang lomba senam, mempersembahkan senam anti-rokok yang energik.
Dari kelas 8, ditampilkan karya bertema lingkungan yang menginspirasi. Pertama, fashion show ecoprint oleh perwakilan siswa 8A hingga 8K, yang menampilkan kain hasil pewarnaan alami dari daun dan bunga. Teknik ecoprint ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga ramah lingkungan serta bisa diterapkan sebagai produk fashion yang bernilai jual.
Selanjutnya, siswa kelas 8 juga mempraktikkan pembuatan sabun padat dari minyak jelantah. Karya ini menunjukkan bahwa limbah rumah tangga dapat diolah kembali menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomi. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, sabun hasil daur ulang ini juga menjadi contoh nyata inovasi dalam kehidupan sehari-hari. Sementara sabun cair menunjukkan proses pembuatan produk sehari-hari dari bahan yang sederhana. Kedua karya ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi siswa bisa berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, penampilan dari kelas 9 memperkuat semangat kolaborasi dan keberagaman budaya. Yel-yel dari kelas 9E membuka sesi dengan penuh semangat, diikuti sambut pantun dari siswa kelas 9G dan 9I yang membawa nuansa budaya lisan dalam suasana santai dan menghibur. Selain itu, kelas 9A menampilkan drama musikal, Penampilan ini menunjukkan kekompakan dan kreativitas tinggi para siswa dalam menyampaikan cerita, menarik perhatian penonton dengan penampilan yang memukau.
Setelah penampilan dari kelas 9, acara Panen Raya dilanjutkan dengan sesi hiburan yang menampilkan beragam bakat siswa dari kelas 7 hingga 9. Grup dance Vouraes dari kelas 9 membuka sesi ini dengan tarian yang energik dan kompak. Pertunjukan pantomim dari siswa kelas 7 dan 8 turut menghibur penonton lewat ekspresi dan gerak yang lucu meski tanpa dialog.
Penampilan vokal hadir dari Alvin (7E) dan Tiara (7I) yang membawakan lagu daerah Ayam Den Lapeh dengan merdu. Disusul oleh grup Kagayaki on Rave dari kelas 8 yang tampil dengan tarian modern penuh semangat. Aqeela dari kelas 8E membawakan lagu Ajaib-Gempi, dengan suara lembut dan penghayatan yang menyentuh. Penampilan lain datang dari grup dance Kizzy kelas 8 yang memukau penonton lewat koreografi yang rapi dan energik.
Setelah seluruh rangkaian acara selesai, kegiatan Panen Raya dilanjutkan dengan pembagian hadiah untuk kelas 9 sebagai bentuk apresiasi atas keterlibatan mereka dalam kegiatan P5. Setelah itu, seluruh siswa dan guru mengikuti sesi foto bersama. Terakhir, seluruh warga sekolah membersihkan area lapangan secara bersama-sama.
Panen Raya di SMPN 6 Depok berhasil menjadi ajang yang mempererat persatuan antar siswa, melibatkan semua pihak dalam kegiatan kreatif, serta melestarikan budaya daerah. Selain memberikan kesempatan bagi siswa untuk menampilkan karya mereka, acara ini juga menanamkan nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap budaya lokal. Secara keseluruhan, Panen Raya bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga pengalaman yang memperkaya karakter siswa di luar kelas.
Rolax Fellan
November 25, 2021 at 09:00 amIt is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using.
ReplyDaile Cane
November 25, 2021 at 09:00 amIt is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using.
Reply